Gamelan merupakan salah satu ensambel
musik tradisonal yang paling populer dan dikagumi oleh warga
Internasional. Gamelan sering digunakan sebagai musik pengiring pada
kesenian tradisional wayang, upacara adat, dan berbagai ritual. Satu
perangkat gamelan paling tidak terdiri dari saron, gambang, panerus, suling degung, rebab, kecapi, bonang, kulanter,kendang, jengglong, dan goong.
Dari
segi irama, gamelan Sunda dapat dibedakan dengan gamelan Bali dan
gamelan Jawa. Gamelan Jawa memiliki nada yang lebih merdu dengan tempo
lambat, berbanding terbaik dengan gamelan Bali yang cenderung rancak.
Gamelan Sunda didominasi oleh suara suling atau rebab, sehingga lebih
berkesan mendayu-dayu
Tidak
ada yang menyebutkan kapan tepatnya gamelan masuk ke tanah Sunda,
tetapi tanda-tanda adanya kesenian ini di tatar Sunda dijelaskan dalam
naskah Sang Hyang Siksa Kanda Ng Karesian, bahwa kesenian ini mulai
masuk pada abad 16. Dalam naskah tersebut, dijelaskan bahwa pada waktu
itu pemain gamelan disebut Kumbang Gending, dan ahli karawitan disebut
Paraguna. Naskah Sewaka Darma menyebutkan bahwa gamelan sunda disebut
juga Gangsa.
Macam alat musik gamelan seperti berikut:
1.Bonang
adalah waditra Jenis alat pukul ber-penclon, terbuat dari bahan logam perunggu yang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat bantu pemukul. Bentuk waditra Bonang seperti bentuk Goong, namun penclon-nya berukuran lebih kecil.
Bonang berasal dari kata Bo=bobo atau tidur, Nang= benang. Jika dilihat dari cara pemasangannya, penclon-penclon Bonang diletakkan diatas rentangan benang-benang. Pernyataan ini didasarkan pada kenyataan, sebab setiap penclon Bonang diletakkan seperti tidur terbaring diatas benang-benang. Demikian kondisi semula, namun pada saat ini benang-benang tersebut diganti dengan tali-tali yang terbuat dari kain atau plastik
2. Jenglong
Jenglong adalah waditra ber-penclon dibuat dari perunggu, kuningan atau besi yang berdiameter antara 3017
sampai dengan 40 cm. Dalam suatu ancak atau kakanco terdiri atas 6 buah kromong. Penclon pada alat musik Jenglong berjumlah 6 buah yang terdiri dari nada 5 (la) hingga 5 (la) di bawahnya (1 oktaf), dengan wilayah nada yang lebih rendah dari Bonang. Penclon-penclon ini digantung dengan tali pada penyangga yang berbentuk tiang gantungan. Jenglong bertugas sebagai balunganing gending (bass; penyangga lagu) yakni sebagai penegas melodi Bonang. (Kubarsah, 2005, h. 93).
3.Saron
Saron adalah waditra jenis alat pukul ber-bilah, terdiri 7 atau 14 bilah yang terbuat dari bahan logam perunggu yang dimainkan dengan cara dipukul, mempergunakan alat bantu pemukul. Waditra Saron18
merupakan jenis waditra yang tergabung dalam perangkat gamelan. Kata Saron merupakan metatetis (pergantian tempat huruf hidup atau huruf mati) dari kata Saron yang berarti suara nyaring atau keras (bahasa Jawa Tengah). Saron adalah waditra-waditra yang bersuara nyaring atau keras.
.
4 Suling
Suling adalah waditra jenis alat tiup yang terbuat dari bahan bambu berlubang (4,5 dan 6), yang dimainkan dengan cara ditiup. Suling dipergunakan
20
untuk membawakan melodi lagu, baik untuk mengiringi vokal (Tembang dan Kawih) maupun untuk dimainkan sendiri.
Macam alat musik gamelan seperti berikut:
1.Bonang
adalah waditra Jenis alat pukul ber-penclon, terbuat dari bahan logam perunggu yang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat bantu pemukul. Bentuk waditra Bonang seperti bentuk Goong, namun penclon-nya berukuran lebih kecil.
Bonang berasal dari kata Bo=bobo atau tidur, Nang= benang. Jika dilihat dari cara pemasangannya, penclon-penclon Bonang diletakkan diatas rentangan benang-benang. Pernyataan ini didasarkan pada kenyataan, sebab setiap penclon Bonang diletakkan seperti tidur terbaring diatas benang-benang. Demikian kondisi semula, namun pada saat ini benang-benang tersebut diganti dengan tali-tali yang terbuat dari kain atau plastik
2. Jenglong
Jenglong adalah waditra ber-penclon dibuat dari perunggu, kuningan atau besi yang berdiameter antara 3017
sampai dengan 40 cm. Dalam suatu ancak atau kakanco terdiri atas 6 buah kromong. Penclon pada alat musik Jenglong berjumlah 6 buah yang terdiri dari nada 5 (la) hingga 5 (la) di bawahnya (1 oktaf), dengan wilayah nada yang lebih rendah dari Bonang. Penclon-penclon ini digantung dengan tali pada penyangga yang berbentuk tiang gantungan. Jenglong bertugas sebagai balunganing gending (bass; penyangga lagu) yakni sebagai penegas melodi Bonang. (Kubarsah, 2005, h. 93).
3.Saron
Saron adalah waditra jenis alat pukul ber-bilah, terdiri 7 atau 14 bilah yang terbuat dari bahan logam perunggu yang dimainkan dengan cara dipukul, mempergunakan alat bantu pemukul. Waditra Saron18
merupakan jenis waditra yang tergabung dalam perangkat gamelan. Kata Saron merupakan metatetis (pergantian tempat huruf hidup atau huruf mati) dari kata Saron yang berarti suara nyaring atau keras (bahasa Jawa Tengah). Saron adalah waditra-waditra yang bersuara nyaring atau keras.
.
4 Suling
Suling adalah waditra jenis alat tiup yang terbuat dari bahan bambu berlubang (4,5 dan 6), yang dimainkan dengan cara ditiup. Suling dipergunakan
20
untuk membawakan melodi lagu, baik untuk mengiringi vokal (Tembang dan Kawih) maupun untuk dimainkan sendiri.

artikelnya sangat menarik untuk dibaca terimakasih :)
BalasHapus